Manfaat Madu Hutan dan Upaya Pelestariannya


Ketika saya masih duduk di bangku SMP, pelajaran yang paling saya sukai adalah sejarah. Hal ini tidak lepas dari peranan Bu Nurul (guru sejarah saya waktu itu), yang mampu membuat pelajaran sejarah menjadi menyenangkan. 

Bersama Bu Nurul, mempelajari sejarah tidak hanya sekedar menghafal tahun dan nama tokoh saja. Tetapi juga menangkap banyak kisah dan cerita yang bisa diambil pelajaran.

Salah satu cerita dari Bu Nurul yang berkesan sampai sekarang adalah tentang kehidupan manusia purba di jaman pra sejarah. Tepatnya di jaman batu tua (Palaeo Litikum). 

Pada saat itu corak kehidupan manusia purba masih primitif dan sangat tergantung pada alam. Mereka belum mengenal bercocok tanam dan beternak. 

Manusia purba hidup dari mengumpulkan makanan (food gathering) dengan berburu dan meramu. Yakni dengan menangkap hewan liar dan mengumpulkan buah maupun umbi-umbian di hutan untuk dimakan. Mereka tinggal di gua atau ceruk di dalam hutan.

Jika sumber daya alam di hutan yang mereka butuhkan menipis karena perubahan cuaca, mereka akan berpindah ke tempat lainnya. Begitu seterusnya siklus yang mereka lakukan.

Jadi tidak berlebihan bila dikatakan sejak jaman dahulu manusia hidup tergantung dari hutan. Di mana manusia menjadikan hutan sumber makanan.

Namun sejalan dengan kemajuan teknologi dan juga peradaban, ketergantungan manusia terhadap hasil hutan tidak seekstrem dulu. 

Manusia sekarang telah hidup menetap serta memiliki kemampuan bercocok tanam dan juga beternak. Sehingga tidak semua makanan harus diambil langsung dari hutan. Meskipun ada jenis makanan tertentu yang memang hanya bisa diambil di hutan saja. Salah satunya adalah madu hutan. 

Tentang Madu Hutan

Madu hutan adalah makanan sehat kesukaan saya. Sudah sejak lama saya terbiasa mengkonsumsinya untuk menjaga kesehatan dan kebugaran badan.

Madu (sumber : pixabay)

Madu adalah cairan manis yang berasal dari perut lebah. Berdasar lebah yang menghasilkan, madu dibedakan menjadi dua macam. Yakni madu yang berasal dari lebah yang diternakan (madu ternak) dan madu yang berasal dari lebah liar yang hidup di hutan (madu hutan). 

Baik madu hutan maupun madu ternak semua memiliki banyak manfaat. Tetapi untuk saya pribadi, saya lebih menyukai madu hutan. 

Pertimbangan saya memilih madu hutan dibanding madu ternak adalah madu hutan tidak terkontaminasi bahan kimia. Madu hutan adalah produk organik karena diambil langsung dari hutan. 

Lebah hutan hanya mengambil makanan langsung dari nektar bunga yang berasal dari pepohonan di hutan yang tumbuh secara alami, tanpa menggunakan pupuk kimia dan insektisida.

Sementara pada madu ternak, tumbuhan yang digunakan sebagai makanan lebah di peternakan kadang untuk perawatannya menggunakan pupuk dan obat dari bahan kimia. 

Sarang madu hutan (sumber : pixabay)

Meskipun secara rasa madu hutan lebih sulit untuk ditebak. Karena nektar bunga yang dihisap lebah hutan bermacam-macam. Sehingga cita rasa yang dihasilkan sulit diprediksikan. Kadang manis, kadang asam. Madu hutan juga memiliki kadar air yang tinggi. Hal itu dipengaruhi oleh kondisi hutan di mana lebah itu tinggal.

Madu hutan dihasilkan oleh lebah hutan (Apis dorsata) yang merupakan lebah madu Asia yang paling produktif dalam menghasilkan madu. 

Spesies ini berkembang hanya di kawasan sub-tropis dan tropis di Asia, seperti Indonesia, Filipina, India, Nepal, dan tidak terdapat di luar Asia. 

Memang jika dibandingkan dengan madu ternak, madu hutan memiliki harga yang lebih mahal. Hal ini bisa dimaklumi karena untuk memperoleh madu hutan tidak semudah mendapatkan madu ternak. 

Para petani madu hutan harus berjuang untuk mendapatkannya. Madu hutan juga memiliki nutrisi yang lebih banyak. Karena bunga yang dihisap oleh lebah hutan beraneka ragam (multiflora). 

Di samping itu, lebah hutan hidupnya lebih bebas. Sehingga tidak tertekan (stres) seperti yang dialami lebah ternak. Hal ini berpengaruh terhadap mutu atau kualitas madu yang dihasilkan. 

Apis dorsata (sumber : pixabay)

Karena lebah hutan minim stress, maka madu yang dihasilkan lebah hutan lebih bagus dan lebih barmanfaat untuk tubuh. 

Penamaan madu untuk madu hutan berbeda dengan madu ternak. Jika madu ternak penamaannya mengacu kepada bunga yang dihisapnya seperti madu kopi, madu kelengkeng, atau yang lainnya, maka nama madu hutan mengacu kepada asal hutan di mana madu itu dipanen. Seperti madu Sumbawa, Kalimantan, Flores dan lain-lain.

Madu hutan yang dihasilkan antara daerah satu dengan yang lainnya berbeda rasa dan penampakannya. Hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan tanaman yang ada di setiap daerah berikut iklim dan suhunya. 

Manfaat dan Cara Mengkonsumsi Madu Hutan

Manfaat yang didapatkan jika mengkonsumsi madu hutan ada bermacam-macam. Diantaranya dapat memperbaiki sistem kerja ginjal, melancarkan pencernaan, meningkatkan metabolisme tubuh, menyehatkan tubuh, dan juga mencegah tubuh dari penyakit-penyakit berat seperti diabetes dan jantung.

Manfaat dari madu hutan berkaitan dengan nutrisi yang dikandungnya. Sesuai dengan rasanya yang manis, madu mengandung gula.

Jenis gula yang terkandung dalam madu ada berbagai macam jenis, diantaranya adalah : fruktosa (gula buah), glukosa (gula anggur), sukrosa (gula tebu), dan maltosa (gula gandum).

Tabel nutrisi madu
Kandungan pada madu (sumber : wikipedia)

Gula yang terkandung dalam madu mudah diserap tubuh. Oleh karenanya mengkonsumsi madu sangat bagus untuk meningkatkan stamina tubuh.

Madu juga mengandung berbagai vitamin dengan jumlah yang lebih banyak dan lebih lengkap dibanding kandungan nutrisi dari makanan lain.

Kandungan vitamin pada madu diantaranya adalah vitamin A, B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3, B5, B6 (piridoksin), C (asam askorbat), D, K, E, Uric acid, Asam nikotinat, Asam folat, Asam pantotenat, Biotin, dan Niasin.

Vitamin-vitamin tersebut merupakan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat diserap tubuh dengan optimal dalam waktu yang relatif cepat, kira-kira satu jam setelah minum madu.

Di dalam madu juga terdapat kandungan mineral dan garam seperti besi, sulfur, magnesium, kalsium, kalium, sodium, klorin, tembaga, krom, nikel, lead, silica, mangan, alumininum, aurum, lithium, thin, zink, dan titanium.

Di dalam madu juga terkandung bermacam-macam enzim dan asam alami yang sangat penting untuk kehidupan dan aktivitas tubuh manusia. Seperti enzim amylase, enzim katalase, enzim fosfolirase, enzim diastase, invertase, peroksidase, lipase, glukosa oksidase dan beberapa enzim lainnya.

Madu untuk sarapan (sumber : pixabay)

Madu hutan dapat dikonsumsi langsung, ditambahkan air hangat, sebagai campuran roti, atau untuk campuran salad buah, tergantung selera.

Sebaiknya madu dikonsumsi 3 kali sehari dengan takaran sekali minum 1 sendok makan atau sesuai kebutuhan.

Salah satu cara menikmati madu yang saya suka adalah dengan mengkonsumsinya bersama buah. Resepnya pun sangat mudah dan bisa dibuat siapa saja. Berikut resep salad buah sederhana ala saya :

Resep salad buah madu
Bahan :
1. Satu buah apel
2. Satu buah naga
3. Seperempat bagian buah melon
4. Satu buah pir
(buah yang dipakai tergantung persediaan ya..)
5. Madu hutan secukupnya
6. Parutan keju (jika suka)

Cara membuat :
Cuci dan kupas buah, dan potong-potong. Letakkan dalam mangkuk atau wadah cekung lainnya. Tuang madu hutan secukupnya, aduk rata. Beri parutan keju jika suka. Nikmati hidangan sehat ini segera. Manfaat madu dan buah bisa diperoleh dengan cara yang enak dan mudah.

Madu Hutan dan Upaya Pelestarian Alam

Segala hal yang ada di alam, diciptakan untuk dimanfaatkan manusia. Namun tentu saja pemanfaatannya tidak boleh berlebihan dan tetap memperhatikan daya dukung dan kelestarian alam.

Tidak terkecuali dalam pemanfaatan hasil hutan. Harus memperhatikan kelestarian hutan. Untuk madu hutan, selain berguna bagi kesehatan manusia, keberadaannya juga dapat berfungsi sebagai agen pelestarian hutan. 

Karena madu hutan dapat membantu masyarakat lokal untuk memperoleh pendapatan, dan menjaga keberlangsungan penyerbukan tumbuhan, maka masyarakat harus menjaga lokasi pohon dan juga area sekitar tempat lebah mencari nektar. 

Lebah hutan hanya dapat bersarang di pohon dengan kondisi hutan yang masih terjaga. Daya jangkau lebah dalam mencari nektar bunga kurang lebih tiga kilometer dari tempat mereka bersarang. 

Panen madu hutan oleh petani di Flores (sumber : Kompas.com)

Jadi apabila di suatu daerah terdapat koloni lebah hutan dan masyarakat sekitar ingin memperoleh manfaat langsung dari hasil madu hutan tersebut, maka masyarakat sekitar harus mau menjaga hutan. Terutama dari ancaman perusakan dan pembakaran hutan, penebangan liar, maupun konversi lahan, sebagaimana yang selama ini telah diperjuangkan oleh WALHI. 

WALHI atau Wahana Lingkungan Hidup Indonesia adalah sebuah organisasi non profit yang ingin mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Yang menjadi concern WALHI adalah permasalahan lingkungan yang berdampak besar terhadap kehidupan manusia, dalam bentuk pemiskinan, ketidakadilan dan menurunnya kualitas hidup manusia. Sehingga masalah penyelamatan lingkungan hidup harus menjadi sebuah gerakan publik.

Kembali ke masalah pelestarian madu hutan. Selain menjaga hutan agar tetap lestari, dalam memanen madu hutan pun tidak boleh dilakukan secara berlebihan. Sarang lebah tidak boleh diambil seluruhnya. Namun cukup dipotong sebanyak dua per tiga dari ujung sarang yang biasa dinamakan kepala sarang. 

Karena hanya di bagian tersebut yang terdapat cadangan madunya. Sehingga lebah hutan tetap tinggal di pohon tersebut dan tetap memproduksi madu yang bisa dipanen kembali.

Inilah yang harus dipahami para petani madu liar, jika ingin usahanya terus berkesinambungan. Yakni dengan menjaga alam dan tidak berlebihan dalam mengambil madu hutan. 

Untungnya saat ini sudah banyak kelompok petani madu hutan yang menyadari pentingnya menjaga kelestarian hutan agar produksi madu hutan dapat terus dipertahankan dan memberi dampak ekonomi jangka panjang kepada mereka. 

Dengan mengkonsumsi madu hutan asli, secara tidak langsung kita ikut mengambil andil dalam menghargai jerih payah para petani yang memanen madu dengan cara yang betul dan lestari.

Sehingga ke depannya anak cucu kita tetap bisa mencicipi manisnya madu hutan yang dihasilkan oleh Apis dorsata yang bebas dari bahan kimia.

Sudah seharusnya segala anugerah alam yang diberikan Tuhan kepada kita dimanfaatkan secara bijak dan penuh pertimbangan. Bukankah demikian teman-teman?

Sapti nurul hidayati
Saya seorang ibu rumah tangga dari Yogya. Blog ini saya buat untuk tempat berbagi cerita dan pengalaman tentang apa saja. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan saya. Untuk kerjasama, silakan kontak ke saptinurul (at) gmail.com

Related Posts

52 komentar

  1. minum madu dicampur susu hangat, nikmat sekali. Berkhasiat pula.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mb...apalagi plus jahe..pas untuk radang tenggorokan..

      Hapus
  2. Balasan
    1. apalagi madu hutan ini diambil dr sari bunga di hutan yg gak ada pestisida jd aman dan benar2 alami

      Hapus
  3. aku sewaktu kecil pernah sekali icip madu hutan, asem rasanya.. tapi kakek suka banget..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul dan kadang juga lebih encer karena kadar airnya tinggi

      Hapus
  4. Hmmm..madu hutan ya... kalau madu yg biasa.. saya sendiri mengurangi konsumsinya..karena alergi protein tinggi...patut dicoba...siapa tahu beda ya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oo..ya2... Jadi gatal-gatal gitu ya kalau mengkonsumsi?

      Hapus
  5. Madu hutan banyak sekali manfaatnya ya. Kalau di tempat saya, banyak warga yang membudidayakan madu (🍯) dalam sebuah glodogan (rumah tawon madu yang terbuat dari potongan pohon kelapa) yang ditaruh di Papringan atau pohon bambu. Kemudian setelah dapat lebahnya 🐝 barulah dibawa ke rumah. Setelah sekian waktu, madu siap dipanen. 1 botol madu bisa berharga ratusan ribu. Karena emang madu dari desa adalah madu murni

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, asyik ya..itu cara nangkapnya gimana?kok bisa ada ratu lebahnya juga ? Kasih umpan gitu ya?

      Hapus
    2. cara ambilnya gak hanya sekedar diasap, tp juga ada teknik lainnya yg bikin ratu lebah mau pindah sarang dan bikin madu lagi kan ya

      Hapus
  6. Gimana ya cara bedain madu hutan yg asli dengan yg campuran. Kesel bgt kalo beli mahal ternyata ga asli :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, ini yang ahli paksu, dan kebetulan sudah ada langganan buat beli...hihi..ada yang bilang madu asli tu salah satu cirinya ga tembus pas diteteskan di kertas mb..

      Hapus
  7. Madu memang sumber pangan sehat dan alami ya terutama untuk kesehatan tubuh..terlebih madu hutan jadi semakin yakin bahwa hutan hars terus dijaga keberadaannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap..ga cuma karena menjadi sumber makanan, tapi mmg hutan besar peranannya untuk keseimbangan alam..

      Hapus
  8. Madu sebagai salah satu sumber makanan sehat ini memang perlu banget dilestarikan, apalagi madu hutan. Jangan sampai karena keserakahan kita, ke depannya anak cucu kita gak bisa ngerasain madu hutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, karena memang untuk spesies Apis dorsata ini belum bisa untuk diternakkan. Jadi harus benar2 tinggal di hutan

      Hapus
  9. Madu hutan itu asliiiii dan mahallllll. Hehehe. Walaupun secara pengemasan masih sangat tradisional.

    BalasHapus
  10. madu hutan khasiatnya luarbiasa, aku sudah buktikan sendiri mengkonsumsi madu hutan asli yang bukan peternakan madu. bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga banyak sumber energi dan nutrisi untuk tubuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap...meakipun sama2 bermanfaat, tapi madu hutan itu beda

      Hapus
  11. Sejak jaman dahulu hutan memang memberikan sumber makanan untuk masyarakat yah. Tentunya dengan ada pelestarian madu hutan semakin banyak yang bisa mendapatkan khasiatnya. Madu ini memang enggak semua orang suka ya kan ,mbak. Aku ada melihat teman yang konsumsi madu ini rutin setiap pagi katanya untuk jaga kesehatan tubuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, karena secara rasa juga beda2. Ada yang asem malahan

      Hapus
  12. sejak dulu madu memang terkenal kaya akan manfaat. bisa dikatakan madu tidak punya efek samping apapun. apalagi madu dari lebah hutan, dikenal sangat mujarab dan kaya manfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mb...jadi harus dijaga keberadaannya. Menjaga madu hutan berarti menjaga hutan itu sendiri

      Hapus
  13. Aku baru tahu mba kalau madu hutan itu lebih bagus dari madu ternak ya. Soalnya lebih alami prosesnya dan nggak terkontaminasi ama zat kimia yang lain. Kayaknya dari segi harta lebih mahal madu hutan ya mba

    BalasHapus
  14. Dari kecil saya memang biasa minum madu, madu apa aja... tapi udah beberapa tahun ini beralih ke madu hutan :)

    BalasHapus
  15. Asik banget ya punya guru sejarah yang bukan cuma cerita soal tanggal dan nama tokohnya. Waktu sma juga aku punya guru sejarah kayak beliau dan auto ngefans. Sayang cuma diajar beliau 2 minggu karena ada rotasi.
    By the way madu yang ada di rumah aku tuh kayaknya madu ternak deh bukan madu hutan. Dan ga rajin konsumsi, suka sisa banyak. Tapi pernah coba buat campuran salad dan emang enak banget

    BalasHapus
  16. Pantesan ya, madu hutan dicari cari - karena khasiatnya luaar biasaaa, dan karena yang dimakan si lebah juga multiflora dan masih bebas polusi tanamannya

    aku sendiri punya pengalaman sembuh total dari asma setelah konsumsi madu hutan - berapa puluh tahun yang lampau - di Kalimantan waktu itu

    BalasHapus
  17. Jadi pengen nyobain madu hutan, tapi di sini jarang banget kak. Lebih banyak madu ternak

    BalasHapus
  18. Lihat sarang madunya aku merinding, tapi aku doyan minum madu. Pokoknya taunya langsung minum saja, karena kebetulan aku dan keluarga di rumah emang penyuka madu.

    BalasHapus
  19. Saya belum pernah mencicipi madu hutan. Gimana ya rasanya. Sulit ditebak karena tumbuhan di hutan macam-macam, duh penasaran banget. Manfaat dan kasiatnya juga oke banget buat kesehatan.

    BalasHapus
  20. Madu ditenggarai memiliki manfaat yang luar biasa, saya biasanya pernah konsumsi madu ternak madu hutan belum pernah. Tapi saat ini tak sedikit banyak yang jual madu tidak original kalau madu hutan cara nembedamem yang asli dan tiruan gimana ya ??

    BalasHapus
  21. Guru sejarah saya waktu sekolah malah membosankan Mba hehe beberapa kali tertidur saat pelajaran sejarah. Jangan ditiru ya adik-adik kalau baca komen saya ini. Btw, saya belum pernah nyicip madu hutan. Penasaran deh sama rasanya kayak gimana

    BalasHapus
  22. Madu hutan itu enak. Manis alami apalagi yang asli. Tapi kadang ada juga yang agak pahit sih tergantung bunga apa yang dihisab lebah.

    BalasHapus
  23. Oh begitu ya, ternyata bedanya itu madu ternak dengan madu hutan.
    Berarti yang sering aku temukan di drugstore itu madu ternak ya?

    Baru tau juga, tingkat manis madu disebabkan bukan karena pengolahan, tapi karena lebah menghisap nektar bunga bermacam2 ya.

    BalasHapus
  24. Kusuka Madu. Enyakkkk dan bernutrisi. Asal betul cara mengkonsumsinya sih. Dulu punya langganan yg kubeli madunya asli dari hutan. Kalau murni dan emang madu hutan, bedaaaaa bgt rasanya.

    BalasHapus
  25. Kalo dari segi warna madu yang dihasilkan antara madu hutan dan madu ternak sama saja ya?
    Buat ngurangin gula, saya biasanya ganti madu sama kurma. Memang madu hutan bagusnya diambil dari sumber alami di hutan

    BalasHapus
  26. Pagi pagi gak pernah kelewat minum madu diseduh sama air hangat. Masha Allah jadi energi buat menghadapi hari hari sibuk ya mbak. Kebetulan sekeluarga aku suka madu semua

    BalasHapus
  27. Jadi penasaran ya apa bedanya, maksudku perbedaan rasanya..harganya jauh lebih mahal ya mba dibandingkan madu biasa?

    BalasHapus
  28. Alhamdulillah di kampung paksu ada banyak madu hutan dan sudah dibudidayakan, termasuk paksu yg jg mnjdikannya usaha. Aq jg konsumsi menjelang HPL, katanya bagus 😊

    BalasHapus
  29. Memanfaatkan secara bijak dan penuh pertimbangan termasuk untuk madu hutan ini agar tetap bisa dinikmati oleh anak cucu kita nanti

    BalasHapus
  30. Emang banyak banget sih manfaat kalau kita rutin konsumsi madu.Selain bisa memperbaiki sistem kerja ginjal dan melancarkan pencernaan, madu juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh, menyehatkan tubuh, dan juga mencegah tubuh dari penyakit penyakit berat seperti diabetes dan jantung.

    BalasHapus
  31. aku sukaa banget makan madu. apalagi buat campuran pancake dan cemilan manis lainnya. sedappp

    BalasHapus
  32. Wah, bener juga. Kalau yang memproduksi ngga stres, maka hasil produksinya lebih maksimal dan hasilnya juga lebih bagus.
    Madu pun berlaku seperti itu ternyata ya,..

    BalasHapus
  33. Akupun memilih madu hutan Karena memangtidak terkontaminasi bahan kimia. Terus produk organik karena diambil langsung dari hutan. Walaupun agak susah d Jakarta dapetnya

    BalasHapus
  34. Wah.. Madu ya.. Anakku suka banget makan madu. Apalagi buat campuran susu. Enak katanya. Madu juga banyak manfaatnya sih ya. Jadi emaknya juga suka aja kalo anak doyan.

    BalasHapus
  35. Jadi keingetan belum beli madu lagi untuk bulan ini. Biasanya saya rajin minum madu kebetulan habis. Alhamdulillah alam menyediakan kebutuhan manusia mulai dari Sandang pangan dan papan ya. Sejak dulu hutan memang sangat berperan bagi manusia.

    BalasHapus
  36. Aku paling demen tuh madu. Apalagi madu hutan! Cita rasanya itu berbeda dan warnanya lebih pekat

    BalasHapus
  37. Saya juga konsumsi madu hutan hampir setiap hari. Rasanya enak dan bisa untuk menjaga daya tahan tubuh. Biasanya saya beli sama temen yang memang kerja di kehutanan dan turun ke lapangan.

    BalasHapus
  38. Alam sungguh luar biasa menghasilkan berbagai kebutuhan manusia ya. Salah satunya ya madu hutan ini yang memiliki banyak khasiat. Harus bijaksana dalam melakukan panen madunya agar nanti si lebah tetap bisa terus memproduksi madu hutan untuk manusia.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular

Subscribe Our Newsletter