Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Demam Berdarah

Waspada-dbd
SUMBER GAMBAR : wikihow.com
Saat ini dunia sedang digemparkan oleh pandemi virus corona. Tetapi kita jangan sampai lupa, ada satu penyakit berbahaya yang juga mengintai masyarakat kita. Yakni penyakit demam berdarah. Penyakit yang biasa terjadi didaerah tropis dan sub-tropis.

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang cukup menakutkan karena dampaknya bisa menyebabkan kematian. Jangan menganggap remeh penanganannya, sebab penyakit menular ini tidak pandang bulu dan bisa menyerang kepada siapa saja.

DBD memang disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypty yang berwarna hitam belang-belang, yang merupakan vektor (pembawa) virus dengue. 

Ada berbagai jenis virus penyebab demam berdarah ini, yakni virus dengue serotipe-1, serotipe-2, serotipe-3, dan serotipe-4. Di mana setiap wilayah atau daerah mempunyai epidemi virus dengue yang berbeda. 

Di Indonesia, Virus dengue pertama kali ditemukan pada tahun 1968. Dan setiap tahun, jenis-jenis virus dengue ini memiliki pola penyebaran sendiri. Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik virus dengue sendiri-sendiri. Wilayah bagian barat, tengah, dan timur, pada tahun yang sama memiliki karakteristik epidemi yang berbeda. 

Keanekaragaman virus dengue ini sebenarnya dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, seperti iklim, kekebalan populasi, dan sifat virus dengue yang sangat mudah bermutasi. 

Untuk mengantisipasi penyebarannya, perlu dilakukan pemetaan jenis virus dengue yang menjangkit daerah-daerah di Indonesia dari tahun ke tahun.

Gejala Demam Berdarah

Demam berdarah  yang mudah ditularkan oleh nyamuk DBD memiliki gejala gejala yang bisa diketahui dan umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk dan dapat berlangsung selama 10 hari.

Gejala yang dirasakan seperti nyeri kepala berat, mual dan muntah, nafsu makan menurun, nyeri pada bagian belakang mata, nyeri pada sendi, otot dan tulang, pembengkakan kelenjar getah bening, timbulnya ruam kemerahan yang muncul sekitar 2-5 hari setelah demam, kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening, perdarahan dari hidung, gusi atau dibawah kulit, dan yang paling sering terjadi terkena demam tinggi mencapai 40 derajat celcius.

Jika demam berdarah terlambat ditangani maka komplikasi akan terjadi. Komplikasi DBD atau dengue shock syndrome memiliki beberapa tanda dan gejala yang harus diwaspadai. Seperti denyut nadi melemah, kulit basah dan terasa dingin, tekanan darah menurun, mulut kering, sesak nafas dan tidak beraturan,  frekuensi buang air kecil menurun, jumlah urin sedikit serta tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan dibawah kulit, muntah hitam, batuk darah, maupun buang air besar dengan feses kehitaman.

Pencegahan Demam Berdarah

Nah lalu bagaimana sih mencegah penyakit yang berbahaya dan belum ada obatnya ini? Demam berdarah dapat dicegah dengan menguras bak mandi seminggu sekali karena Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

Nyamuk betina pertama-tama akan bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Seiring waktu, larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Keseluruhan siklus ini berlangsung selama 8–10 hari dalam suhu ruang.

Sehingga membersihkan dan menguras bak mandi paling tidak seminggu sekali adalah cara pencegahan DBD yang paling utama. Kebiasaan ini dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. 

Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama. Yang umumnya terjadi adalah kebiasaan menunda-nunda melipat cucian dan membiarkannya menumpuk atau tergantung begitu lama. Sehingga menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. 

Karena nyamuk sangat menyukai aroma tubuh manusia. Jika kita memang harus menyimpan kembali baju yang habis kita pakai, kita bisa melipat dan menyimpannya di tempat yang bersih dan tertutup. 

Sebaiknya kita mulai membersihkan baju-baju yang bergantungan di belakang pintu karena ini juga termasuk pencegahan DBD.

Intinya memutus siklus hidup nyamuk dengan menjaga kebersihan lingkungan adalah cara terbaik agar terhindar dari penyakit demam berdarah. Semoga kita selalu sehat dan bahagia ya, salam...


Sapti nurul hidayati
Saya seorang ibu rumah tangga dari Yogya. Blog ini saya buat untuk tempat berbagi cerita dan pengalaman tentang apa saja. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan saya. Untuk kerjasama, silakan kontak ke saptinurul (at) gmail.com

Related Posts

6 komentar

  1. Anakku pernah kena DBD mba. Sungguh tak tahu kenapa bisa kena. Tapi ini menggajarkanku untuk semakin jaga kebersihan dan kesehatan biar nggak kena

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin di wilayahnya ada yang terkena, terus nyamuknya main ke rumah..jadi ketularan DBD..

      Hapus
  2. Harus selalu jaga kebersihan ya kan Mba.. gak boleh lengah .
    Aku selalu ingat 3M.
    Menutup, menguras, mengubur .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, sekarang tambah satu mbak, memakai lotion anti nyamuk atau minyak sere dan pakai baju berlengan panjang. Jadi terlindungi deh ..

      Hapus
  3. Zaman sekarang, kena DB gak harus ada bintik bekas gigitan nyamuk, kata dokter.
    Karena anak-anak dan suami pernah kena, pas dicari gigitannya dimana, engga ada.
    Sungguh seram DB ini. Karena hari ke 4, demamnya sudah benar-benar turun bagaikan sembuh.

    Semoga Allah selalu jaga dengan sebaik-baik penjagaan kepada keluarga yaa...kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ada yang begitu..jika ada tanda demam apalagi lebih dari 3 hari harus aware ya...aamiin...semoga sehat-sehat selalu

      Hapus

Posting Komentar

Popular

Subscribe Our Newsletter