Talk Show Ruang Publik KBR : Partisipasi Remaja dengan Disabilitas Dalam Pemilu 2024

Talkshow kbr dan nlr Indonesia tentang partisipasi remaja disabilitas dalam pemilu
Talk show KBR dan NLR Indonesia (sumber : KBR Indonesia)

Tidak lama lagi tepatnya tanggal 14 Februari 2024 pesta demokrasi di Indonesia kembali akan digelar. Dan menjadi hak semua warga negara untuk menggunakan hak pilihnya. Guna memilih para pemimpin untuk mewakili kita duduk di pemerintahan. 

Tidak terkecuali para penyandang disabilitas. Mereka memiliki hak yang sama untuk menyuarakan aspirasi mereka. 

Sebagaimana ditegaskan dalam UU no 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. Khususnya pasal 13 yang menyatakan hak politik bagi penyandang disabilitas. 

Dalam pasal 75 ayat 8 UU tersebut ditegaskan bahwa pemerintah maupun pemda wajib menjamin agar penyandang disabilitas dapat berpartisipasi secara efektif dan bermakna dalam kehidupan politik. 

Terlebih bagi remaja disabilitas sebagai pemilih pemula. Pendidikan pemilu sangat penting bagi mereka. Apalagi tantangan pemilu 2024 ini cukup besar. Terutama tentang kemungkinan munculnya berita hoaks yang mengandung unsur intoleran. 

Berkaitan dengan hal tersebut, KBR Indonesia bersama NLR Indonesia mengadakan talk show ruang publik bertema "Partisipasi Remaja dengan Disabilitas Dalam Pemilu 2024".

Talk show yang dipandu oleh Rizal Wijaya ini berlangsung pada hari Selasa 28 November 2023 dengan menghadirkan nara sumber Kenichi Satria Kaffah, seorang remaja dengan disabilitas dan Noviati, S.IP dari PPRBM (Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat) sekaligus anggota tim Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). 

Diskusi ini disiarkan secara live melalui channel YouTube KBR dan disiarkan secara nasional di jaringan radio KBR yang tersebar dari Aceh hingga Papua. 

Seperti apa isi talkshow kali ini? Berikut rangkumannya.

Tentang PPRBM

Mengawali diskusi, Ibu Noviati dari PPRBM sekaligus anggota panwaslu kecamatan Sidoarjo kabupaten Wonogiri jawa tengah menyampaikan. PPRBM (Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat) adalah sebuah lembaga yang sejak tahun 1978 bergerak di issu dan advokasi bagi disabilitas, OYPMK, dan kaum termarjinalkan lainnya, melalui kegiatan pendampingan.

Noviati, S.IP
Ibu Noviati, S.IP (pengurus PPRBM dan anggota Panwaslu)

PPRBM berupaya untuk melibatkan para disabilitas dengan mempekerjakan mereka sebagai petugas lapangan dan relawan bidang lain. 

PPRBM mulai Bekerjasama dengan NLR Indonesia sejak tahun 2012 dengan melakukan pendampingan untuk difabel dan OYPMK di Tegal, Blora, dan Brebes. Kemudian mulai tahun 2018 hingga sekarang membentuk komunitas PADI (Prioritaskan Anak Disabilitas Indonesia). 

Komunitas ini beranggotakan para orang tua dengan anak disabilitas dan berfungsi sebagai media konsultasi dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para orang tua.  PADI bergerak di bidang pendidikan, kesehatan dan pelatihan sosial budaya. 

Peran Panwaslu Dalam Memfasilitasi Remaja Disabilitas

Melanjutkan diskusi, Bu Noviati juga menjelaskan peran Panwaslu dalam memfasilitasi remaja disabilitas dalam pemilu. 

Menurut bu Novi, sejalan dengan amanat UU no 7 tahun 2013 yang mengatakan bahwa penyandang disabilitas yang memenuhi syarat berhak mengikuti pemilu, baik untuk memilih atau dipilih. 

Oleh karena itu Panwaslu berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat termasuk disabilitas untuk menggunakan hak pilih dengan memastikan data mereka masuk ke dalam DPT. 

Data pemilih disabilitas ini harus benar. Agar panwaslu dapat melakukan pemetaan sehingga TPS yang tersedia dapat memfasilitasi kebutuhan disabilitas dalam menggunakan hak pilih. 

Misalnya bagi disabilitas netra, disediakan kartu suara template braille. Kemudian bagi disabilitas yang menggunakan kursi roda, maka TPS yang disediakan harus mudah diakses dengan menggunakan kursi roda. 

Panwaslu juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melaporkan jika ada TPS yang belum memfasilitasi kebutuhan para penyandang disabilitas. 

Peran Aktif Remaja Disabilitas Dalam Pemilu 2024

Sebagai pembicara kedua, Kenichi Satria Kaffah seorang remaja dengan disabilitas netra menyampaikan pentingnya kesadaraan generasi muda khususnya penyandang disabilitas terhadap politik dan pemilu. 

Kenichi satria kaffah
Kenichi Satria Kaffah (sumber : YouTube KBR Indonesia)
Apalagi jumlah pemilih pemilih pemula sangat banyak, sekitar 400ribu orang. Suara ini sangat menentukan nasib masa depan negara. 

Sehingga  edukasi tentang makna pemilu, termasuk visi dan misi calon yang dipilih, siapa saja yang akan dipilih sangat penting dilakukan termasuk di kalangan disabilias. 

Menurut Kenichi yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa di 2 universitas, dia sangat berharap partisipasi remaja disabilitas dalam pemilu merupakan partisipasi yang bermakna. 

Sehingga remaja disabilitas harus paham tentang makna pemilu dan terlibat langsung dalam proses di dalamnya. Agar hak pilih yang dimiliki dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya. 

Penutup

Tidak mudah memang memberikan sosialisasi tentang pemilu kepada renaja dengan disabilitas. Tidak cukup dengan sosialisasi tapi harus dengan simulasi yang dilakukan beberapa kali. Hal ini tentu saja demi kelancaran saat melakukan pencoblosan dan terhindar dari kesalahan. 

Oleh karena itu seharusnya sosialisasi pemilu tidak hanya dilakukan jelang pemilu, tapi jauh-jauh hari sebelum pemilu berlangsung. 

Agar pemilih pemula khususnya remaja dengan disabilitas dapat mengikuti pemilu dengan penuh makna. Tahu siapa yang dipilih uang dirasa akan membawa kebaikan bangsa. Sehingga hak suara yang diberikan tidak sia-sia.


Sapti nurul hidayati
Saya seorang ibu rumah tangga dari Yogya. Blog ini saya buat untuk tempat berbagi cerita dan pengalaman tentang apa saja. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan saya. Untuk kerjasama, silakan kontak ke saptinurul (at) gmail.com

Related Posts

Posting Komentar

Popular

Subscribe Our Newsletter