![]() |
Alan Efendhi saat memberi edukasi tentang tanaman Aloe Vera (sumber : ig Alan Efendhi) |
Tanggal 30 Juni 2022 lalu. Hari masih pagi, ketika saya dan rombongan yang tergabung dalam kegiatan Journey to Jogjagrowisata yang digagas oleh Dompet Dhuafa berangkat dari kota Jogja menuju sebuah desa di wilayah Gunung Kidul.
Tepatnya kami akan menuju desa Katongan, kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul untuk mengunjungi edukasi farm aloe vera milik seorang pemuda inspiratif bernama Alan Efendhi.
Alan adalah seorang pemuda yang memilih melepas pekerjaannya sebagai karyawan swasta di ibu kota untuk kembali ke tanah kelahirannya dan mencoba memberi kontribusi nyata kepada lingkungan sekitar.
Meskipun sudah lebih dari 3 tahun berlalu saya bertemu dengannya, namun kisah Alan ini masih menarik untuk disimak dan bisa menjadi inspirasi orang banyak.
"Ingin Dekat Dengan Orang Tua dan bisa turut memajukan desa"
Saat ditanya apa yang menyebabkan Alan memilih pulang kembali ke desa kelahirannya padahal saat itu dia sudah bekerja di Jakarta, dua hal di atas adalah jawabannya.
Kedua hal tersebut juga menjadi motivasi Alan untuk terus bergerak dan menemukan ide usaha yang pas untuk dikembangkan di kampung halamannya.
Bukan hal yang mudah memang, terlebih potensi dan mata pencaharian terbanyak di daerah asalnya adalah bertani. Meskipun bertanam di daerahnya juga tidak gampang, karena kondisi wilayah Gunung Kidul yang kering dan susah air.
Hal inilah kemudian yang mendorong Alan untuk mencari tahu komoditas tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi namun cocok untuk dikembangkan di desanya.
Aloe Vera Adalah Jawaban
Setelah melakukan pengamatan dan studi dari berbagai literasi, Alan kemudian menemukan bahwa tanaman Aloevera cocok untuk dikembangkan di desanya. Dipilihnya Aloe Vera, tentu saja karena berbagai pertimbangan. Diantaranya :
![]() |
Aloe Vera (sumber : ig aloeland) |
- Tanaman tersebut tidak butuh banyak air, sehingga cocok dikembangkan di daerah beriklim panas dan kering seperti Gunung Kidul.
- Aloe Vera merupakan tanaman yang banyak dibutuhkan di berbagai industri, seperti industri kosmetik, farmasi, juga makanan. Bahkan Aloe Vera masuk kategori tanaman terlaris di dunia, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
- Perawatan Aloe Vera mudah, dan daunnya bisa dipanen sepanjang tahun, tidak tergantung musim.
- Olahan Aloe Vera menjadi produk makanan tidak hanya lezat, tapi juga memiliki manfaat untuk kesehatan terutama pencernaan.
Dengan pertimbangan hal-hal di atas, Alan kemudian melakukan uji coba budidaya Aloe Vera di lahan milik orang tuanya. Kemudian pada tahun 2014, Alan mantab mendirikan usaha budidaya dan pengolahan Aloe Vera yang diberi nama Mount Vera Sejati.
Usaha terus berkembang dan memperoleh penghargaan
Dalam perkembangannya, usaha yang dilakukan Alan ini menunjukkan hasil yang positif. Saat ini lahan pertanian yang digunakan untuk budidaya Aloe Vera tidak hanya milik orang tuanya, namun sudah melibatkan masyarakat sekitarnya dengan sistem kemitraan.
Di mana usaha budidaya Aloe Vera yang dilakukan, difokuskan pada 3 unit usaha, yakni :
- Pengolahan Aloe Vera menjadi aneka olahan makanan dan minuman dengan menggunakan brand Rasane Vera. Adapun produk yang dihasilkan meliputi minuman (Aloe Liquid), keripik (Keripik Aloe Vera) dan manisan (Nata de Aloe Vera).
- Penjualan pelepah/daun Aloe vera untuk memenuhi permintaan kontinyu dari industri kosmetik
- Penjualan bibit Aloe Vera
- Wisata edukasi berbasis pertanian, khususnya tentang Aloe Vera, yang diperuntukkan bagi masyarakat luas. Kegiatan yang dilakukan dalam wisata edukasi ini mulai dari pengenalan tanaman Aloe Vera berikut manfaatnya bagi kehidupan, pembibitan, perawatan, pemanenan, hingga pengolahan Aloe vera, yang dalam pelaksanaannya melibatkan masyarakat sekitar.
Kehadiran Mount Vera Sejati ini jelas berdampak secara ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Sebagai contoh, pengolahan Aloe Vera menjadi aneka olahan makanan tersebut dikerjakan oleh karyawan yang berasal dari ibu-ibu rumah tangga yang semula tidak memiliki penghasilan.
![]() |
Ibu-ibu yang tengah mengangkut hasil panen Aloe Vera (sumber : ig Aloeland) |
Apalagi permintaan Aloe Vera untuk industri terus meningkat. Sehingga petani mitra yang bekerjasama dengan agrobisnis yang dikembangkan Alan terus bertambah dan jumlahnya mencapai ratusan.
Petani mitra ini tersebar tidak hanya di wilayah gunung kidul, namun hingga wilayah Bantul, Sleman, dan klaten.
Jadi tidak heran jika usaha tak kenal lelah Alan dalam mengembangkan bisnis berbasis pertanian ini banyak memperoleh apresiasi.
Salah satu apresiasi bergengsi yang pernah diterimanya adalah Apresiasi Ajang Satu Indonesia Award. Dua kali Alan berhasil menyabet penghargaan ini.
Pertama di tahun 2021, Alan memperoleh penghargaan Satu Indonesia award tingkat propinsi untuk Bidang Kewirausahaan.
Dan setahun kemudian yakni di tahun 2023, berkat kegigihannya Alan kembali dinobatkan sebagai penerima apresiasi Satu Indonesia Award 2023 untuk bidang yang sama yakni kewirausahaan, namun kali ini untuk tingkat nasional.
Melalui karyanya yang diberi judul "Implementasi Pemanis Alami Daun Stevia Untuk Produk Minuman Kesehatan Aloe Vera dengan Nama Aloe Liquid" Alan kembali menunjukkan keseriusannya untuk terus berinovasi terhadap produk olahan Aloe Vera yang dikembangkannya.
![]() |
Aloe liquid, produk unggulan Rasane Vera (sumber : ig Alan Efendhi) |
Penghargaan yang diterimanya ini tentu berdampak besar bagi usahanya. Karena membuat usahanya sering memperoleh ekpos dari media. Sehingga semakin banyak orang yang tahu dan berminat membeli produk-produknya.
Dan itu berarti semakin banyak orang-orang di sekitarnya yang merasakan manfaat secara ekonomi dari usaha budidaya dan pengolahan Aloe Vera miliknya.
Semoga kisah Alan Efendhi ini juga bisa memberi inspirasi dan motivasi generasi muda untuk bergerak dan memberi manfaat untuk diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
#APA2025-KSB
Posting Komentar
Posting Komentar