Panduan Bersepeda Aman Selama Pandemi

Tips bersepeda yang aman selama pandemi sangat penting untuk diketahui. Karena ada fenomena menarik yang kita jumpai di saat ini.

Webinar bersepeda aman di masa pandemi
Webinar bersepeda aman
Yakni banyaknya pesepeda yang sering kita temui di jalan-jalan, tidak hanya di kampung tapi juga di perkotaan. Trend bersepeda ini tidak hanya menjangkiti anak muda, tetapi juga lintas usia. Mulai anak-anak hingga dewasa. Aktivitas yang paling marak dilakukan di akhir pekan.

Kondisi pandemi yang mengharuskan masyarakat harus lebih banyak tinggal di rumah, tentu saja memunculkan kebosanan. Sehingga masyarakat butuh kegiatan yang bisa untuk meningkatkan kebugaran sekaligus menjadi hiburan. Dan tampaknya, bersepeda ini yang menjadi pilihan.

Memang, jika dibandingkan dengan olah raga individu lainnya seperti jalan sehat maupun lari, yang bisa menjadi pilihan untuk menjaga kebugaran di masa pandemi, bersepeda dipandang memiliki beberapa keunggulan.

Selain lebih santai dan mudah dilakukan, bersepeda juga memiliki jangkauan jelajah yang lebih jauh. Sehingga lebih berasa sambil jalan-jalan.

Aktivitas bersepeda di masa pandemi
Faktor pendorong naiknya pesepeda
(materi seminar)

Demam bersepeda ini menjangkiti hampir semua kota di Indonesia. Dilansir dari katadata.com yang mengutip survey yang dilakukan oleh Institute for Transportation and Development Policy di beberapa titik di kawasan Jakarta pada bulan Juni lalu, diperoleh data bahwa pengguna sepeda meningkat 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini tentu berdampak terhadap penjualan sepeda yang meningkat pesat yang menjadi berkah bagi  produsen dan penjual sepeda. Fenomena banyaknya pesepeda, sebenarnya adalah sesuatu yang positif. Selain dapat mengurangi tingkat polusi, kebugaran tubuh pun dapat terjaga.

Namun harus diakui, ada titik kritis dalam aktivitas gowes yang sering dijumpai. Yakni pada saat istirahat untuk makan dan minum. Pada situasi ini, kemungkinan melepas masker dan tidak menjaga jarak sangat besar.

Padahal kita harus diingat.  Kita masih dalam kondisi pandemi. Risiko penularan covid 19 masih membayangi. Sehingga perlu kesadaran kita semua termasuk para pesepeda untuk disiplin mematuhi aturan 3 M ini.

Yakni selalu mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.

Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Berolah Raga

Adanya trend bersepeda yang terjadi saat ini direspon oleh Direktorat Promosi dan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI dengan menyelenggarakan webinar pada tanggal 7 November 2020 lalu. 

Aman bersepeda di masa pandemi
Adaptasi kebiasaan baru dalam berolah raga(sumber : materi webinar)
Webinar ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat yang gemar bersepeda, perilaku aman yang harus dilakukan agar aktivitas gowes aman dari risiko penularan covid 19.

Kegiatan yang bertajuk "Yuk, gowes aman di masa pandemi" ini dibuka oleh Direktur Promosi dan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, Bapak dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes yang akrab disapa Pak  Risky.

Dalam sambutannya, Bapak Risky menekankan perlunya adaptasi kebiasaan baru dalam berolah raga, termasuk bersepeda. Pak Risky mengingatkan risiko penularan covid berasal dari droplet, kontak fisik, dan menyentuh  benda yang permukaannya terdapat virus covid, kemudian menyentuh mulut, mata, atau hidung sebelum memcuci tangan.

Meskipun hasil survey menunjukkan masyarakat banyak yang sudah paham dengan risiko penularan covid, namun nyatanya banyak yang masih abai dengan penerapan 3M dalam aktivitas sehari-hari. Tidak adanya sanksi yang tegas menjadi salah satu alasannya.

Padahal covid 19 sendiri belum tahu kapan berakhirnya. Dan kita harus beradaptasi dengan kondisi ini. Agar penularan covid bisa ditekan sehingga roda kehidupan dan penghidupan bisa terus berjalan. Ini semua hanya bisa terwujud jika kita disiplin untuk mematuhi protokol kesehatan di manapun kita berada.

Tips Aman Bersepeda di masa Pandemi

agar nyaman bersepeda selama pandemi
sumber : materi webinar

Webinar ini menghadirkan 2 pembicara, Azwar Hadi Kusuma selaku Founder Indonesia Folding Bike Community dan Poetoet Soedarjanto, Ketua Bike to Work. Secara bergantian kedua nara sumber menyampaikan materinya.

Bapak Azwar sebagai pemateri pertama menyampaikan, ada 3 hal yang harus dilakukan agar kita aman bersepeda di saat pandemi. Hal tersebut meliputi :

1. Persiapan sebelum bersepeda

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum kita memutuskan untuk bersepeda, yakni : 
  • Pastikan kondisi kita fit dan bugar
  • Rencanakan rute gowes yang aman dan tidak terlalu ramai
  • Atur waktu bersepeda. Jangan terlalu menforsir diri. Apalagi di masa pandemi pesepeda wajib memakai masker. Sehingga asupan oksigen ke tubuh tidak selancar biasanya. Hal ini menimbulkan risiko hipoksia yang dapat membahayakan jiwa
  • Gunakan pakaian tertutup, lengkapi dengan penutup kepala dan kacamata.
  • Siapkan perlengkapan keamanan sepeda.
  • Siapkan masker cadangan, handsanitizer, dan air minum menggunakan botol berpenutup.

2. Ketika bersepeda

  • Usahakan gowes mandiri atau berkelompok maksimal 5 orang bersama keluarga inti.
  • Gunakan helm, kacamata, maupun masker
  • Jaga jarak depan, belakang, maupun samping.
  • Lakukan olah raga intensitas ringan sampai sedang.
  • Patuhi rambu-rambu lalu lintas.
  • Hindari sosialisasi dengan makan, dan minum bersama

3. Setelah bersepeda (sampai di rumah)

  • Hindari kontak fisik dengan orang rumah
  • Lepas semua atribut yang kita kenakan di luar rumah
  • Semprot desinfektan sepeda, helm, sepatu, dan kaca mata yang kita kenakan.
  • Mandi dan segera ganti baju
Cara-cara di atas merupakan hal-hal yang harus dilakukan agar bersepeda menjadi sesuatu yang aman dan menyenangkan di masa pandemi.

Tetap Prima Selama Bersepeda

Materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak Poetoet ketua Bike to Work. Beliau menjelaskan bagaimana caranya agar kita tetap prima selama bersepeda. Berikut tipsnya :

materi webinar
agar tetap prima selama bersepeda (sumber : materi webinar)

1. Kenali sepeda

Kita harus paham bagaimana kondisi sepeda yang kita gunakan. Dan semua harus kita pastikan dalam kondisi prima. Seperti rem, sadel, pedal, dan yang lainnya. Sehingga kita aman dan nyaman selama bersepeda.

2. Kenali diri

Bagaimana kondisi kesehatan kita ketika hendak memulai bersepeda harus kita pahami.Termasuk jarak atau rute yang akan kita tempuh harus disesuaikan dengan kemampuan kita. Hidrasi tubuh kita secara cukup. 

3. Kenali lingkungan

Kita harus paham rute yang kita pilih untuk bersepeda. Bagaimana kondisi jalannya, tanjakannya, tingkat keramaian, dan lain-lain. Kita juga harus tahu di mana titik-titik penting seperti pos polisi, bengkel, maupun klinik berada.

Pastikan kita selalu berpikir dalam bertindak, seperti tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Dengan mematuhi aturan lalu lintas, dan waspada terhadap tindak kejahatan. Hargai juga pengguna jalan lain, dan tidak menularkan dan tertular covid dengan mematuhi protokol kesehatan.

Dengan demikian, bersepeda tidak hanya menjadi sesuatu yang asyik dan menyenangkan, namun juga aman dan menyehatkan. Yuk, terapkan adaptasi kebiasaan baru dalam berolah raga, untuk kebaikan kita bersama. Semoga informasi saya ini bermanfaat ya...
Sapti nurul hidayati
Saya seorang ibu rumah tangga dari Yogya. Blog ini saya buat untuk tempat berbagi cerita dan pengalaman tentang apa saja. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan saya. Untuk kerjasama, silakan kontak ke saptinurul (at) gmail.com

Related Posts

18 komentar

  1. yang harus diperhatikan itu ya kesehatan badan ya mbak, soalnya ngeri juga bersepeda dikala badan nggak fit , bisa k.o malah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, kalau kondisi tidak fit mending di rumah saja

      Hapus
  2. kebetulan sekali aku juga nonton webinar ini. Syukak banget karena akupun hobi bersepeda. Bersepeda adalah olahraga paling pas disaat pandemi seperti ini. Tapi sayangnya banyak yang enggak mematuhi protokol kesehatan ya. Lah gimana loh kalau bersepeda pakai masker emang engap kan? Tapi mau gimana lagi kalau tujuannya untuk menghindari droplet mah harus tetap bermasker kan

    BalasHapus
  3. Saya suka stres sendiri kalau liat ada yang bersepeda rombongan terus istirahat sambil makan bareng, huhuhu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mb, makanya peraturan bersepeda di masa pandemi ini harus disosialisasikan dab dipatuhi

      Hapus
  4. Sudah hampir setahun nggak sepedaan lagi dan kangennya luar biasa apalagi sekarang makin banyak pesepeda. Dulu sebelum pandemi rutin sepedaan eh malah pas pandemi ini belum sekalipun

    BalasHapus
  5. sekarang ini bersepeda lagi happening ya, tapi tetep harus jaga diri nih kita, ga masuk jalanan sepi jika sendiri, apalagi klo malem malem gitu baiknya barengan jangan sendirian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dan yang pasti selama pandemi ada aturan juga bagi para pesepeda yang harus dipatuhi

      Hapus
  6. Keluargaku sebanrnya bukan pesepeda aktif, sehingga di rumah kami tidak ada sepeda. Hanya satu milik anak sulungku.
    Tips persiapan nih cocok karena anak-anak suka asal gowes aja. Ini harus selalu diingetin untuk cek ban sepeda atau lihat langsung kondisinya sebelum anak pergi bermain sepeda dengan teman-temannya.

    BalasHapus
  7. Benar banget Mba, di komplek perumahan aku pun ramai banget tren sepeda ini dari yang tua sampai muda. Tetap harus patuhi aturan ya biar selamat semuanya apalagi lagi pandemi begini

    BalasHapus
  8. Udah lama banget gak sepedaan, sepedanya udah gak ada. Lihat orang-orang pada sepedaan sekarang, ku jadi pengen juga. Huhuhu. Pastinya harus tetap memperhatikan gimana keamanan bersepeda selama masa pandemi yaa

    BalasHapus
  9. Saat ini pilihan berolahraga yang aman emang bersepeda sih kalau menurutku. Bisa pilih rute sendiri mana yang tidak terlalu ramai. Saat lelah ya tinggal berhenti saja.

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular

Subscribe Our Newsletter