MiSSION Syariah dari Manulife : Memutus Mata Rantai Generasi Sandwich

MiSSION dari Manulife
MiSSION dari Manulife (sumber : Manulife)

Mission Syariah dari Manulife bisa menjadi salah satu cara untuk memutus mata rantai generasi sandwich. Mengapa demikian ? Yuk, simak artikel saya...


Sering kita menjumpai kondisi seseorang yang baru menerima gaji, tapi bingung mengalokasikannya. Ingin membeli sesuatu tapi ingat orang tua yang sakit dan membutuhkan banyak biaya. Sehingga akhirnya keinginan ditunda entah untuk berapa lama. 


Bagi anak yang sudah bekerja, bisa memberi sesuatu untuk orang tua adalah sesuatu yang membahagiakan. Tetapi akan menjadi beda cerita jika yang bersangkutan sudah berkeluarga dan kemampuan finansialnya juga terbatas. 


Situasi tersebut tentu membuat yang mengalami merasa tidak nyaman karena harus menanggung 2 beban. Di satu sisi ingin menjadi anak yang berbakti dan membalas budi kepada orang tua, di sisi lain ada pasangan hidup dan anak yang ingin dibahagiakan juga. 


Sehingga akhirnya ada yang harus didahulukan dan ada yang harus ditunda, disesuaikan berdasarkan budget yang ada. 

 

Generasi Sandwich

Pernah mendengar istilah generasi sandwich? Iya sandwich, makanan dari Inggris yang terdiri dari tumpukan roti dengan aneka isian seperti daging, sayuran, keju, dengan tambahan saos di dalamnya. Sangat enak dan praktis kan untuk mengganjal perut?


Sayangnya generasi sandwich tidak senikmat itu. Generasi sandwich adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai beban tanggung jawab keuangan untuk keluarga sendiri (anak maupun pasangan) dan juga keluarga besar (orang tua dan saudara kandung lainnya). Seperti gambaran kisah yang saya tulis sebagai pembuka artikel ini. 


Jadi ibarat daging yang menjadi isian dari sandwich, begitulah kondisi generasi sandwich. Yang seolah berada dalam kondisi terhimpit dua beban keuangan.


Istilah Sandwich Generation pertama kali digunakan ditahun 1981 oleh Dorothy Miller seorang pekerja sosial yang banyak menyoroti para perempuan usia produktif yang harus menunda beberapa agenda pribadi. Seperti punya anak atau menikah karena memiliki beban untuk membiayai orang tua yang sudah berusia lanjut dan tidak punya penghasilan. 


Generasi sandwich terjadi karena ketidakmampuan generasi sebelumnya dalam mengelola keuangan pribadi. Umumnya dialami oleh mereka yang bekerja di sektor swasta yang tidak ada fasilitas dana pensiun.


Padahal kita tahu harapan hidup kita lebih panjang dari usia produktif.  Ada masa di mana kita tidak mampu lagi bekerja, sehingga harus punya cadangan dana yang kita gunakan untuk membiayai hidup kita di hari tua.


Berdasar data dari BPS 2018, dari total jumlah penduduk keseluruhan, 33.75% adalah generasi milenial. Artinya, tanpa persiapan pensiun yang matang, milenial ini berpotensi menjadi penyebab sandwich generation untuk anak mereka.


prosentase generasi milenial di Indonesia
generasi milenial di Indonesia (sumber : Manulife)

Tidak ingin kan hal itu terjadi? Mumpung masih ada waktu, mari kita putus mata rantai generasi sandwich. 


Persiapan Mandiri di Hari Tua

Untuk memutus mata rantai generasi sandwich ini kuncinya adalah mempersiapkan tabungan hari tua (pensiun) dengan sebaik-baiknya. Karena sering terjadi di masa muda orang giat bekerja tetapi lupa memikirkan tabungan untuk hari tuanya. 


Data yang bersumber dari Manulife Investor Sentiment Index ke-6, menunjukkan adanya kecenderungan ini. Di mana dari 120 juta penduduk Indonesia, baru 3,3 juta atau sekitar 5,34% saja yang memiliki program pensiun. Padahal menyiapkan dana pensiun sangat penting. Agar di masa tua nanti kita tetap bisa menghidupi diri sendiri dan tidak menjadi beban untuk anak kita nanti.


Agar bisa mandiri secara finansial, berikut hal-hal yang bisa kita lakukan :


1. Mulai berinvestasi

Tidak selamanya kita bisa menggantungkan hidup pada perusahaan tempat kita bekerja. Pemutusan hubungan kerja dapat terjadi kapan saja. Contohnya di masa pandemi seperti sekarang, yang menyebabkan banyak perusahaan gulung tikar. Sehingga PHK menjadi sesuatu yang tidak terelakkan.


Perusahaan yang bisa bertahan pun melakukan berbagai kebijakan demi efisiensi. Misalnya dengan pemotongan gaji. Berkaca dari situasi ini, tidak ada salahnya kita mulai berinvestasi sebagai antisipasi bila ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Investasi yang kita pilih bisa beraneka macam. Bisa dalam bentuk logam mulia atau surat berharga lainnya. 


2. Memiliki usaha sampingan

Usaha sampingan diperlukan sebagai sumber penghasilan kedua jika penghasilan utama kita terhenti. Entah karena PHK, memasuki usia pensiun, atau gangguan lainnya.


Usaha sampingan yang kita tekuni bisa disesuaikan dengan minat atau hobi yang kita miliki. Dan sebaiknya kita mulai sedini mungkin dalam kondisi kita belum terdesak kebutuhan. 


3. Kendalikan Gaya Hidup

Ini juga penting sekali. Kaum milenial yang biasanya sudah bekerja mapan, kadang kurang perhitungan. Gaji yang didapat lebih banyak digunakan untuk bersenang-senang. 


Gaji naik, gaya hidup juga ikut naik. Ini salah besar. Uang yang didapat seharusnya dikelola dengan sebaik-baiknya. Untuk kebutuhan sehari-hari, membayar cicilan, dana darurat, dan lain-lain. sehingga sangat penting untuk memahami bagaimana mengelola keuangan dengan baik dan benar. 


4. Miliki proteksi atau asuransi

Asuransi atau proteksi ini merupakan kebutuhan vital yang harus dimiliki. Terjadinya pandemi menyadarkan masyarakat akan pentingnya asuransi.


Memilih asuransi memang tidak mudah. Selain mempertimbangkan faktor keamanan dan track record dari perusahaan asuransi, kita juga harus memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan kita. Besaran premi yang kita bayarkan pun harus disesuaikan dengan kemampuan finansial kita.


Karena asuransi juga masalah kepercayaan, maka kita pun memilih berdasarkan kemantapan hati. Mau asuransi syariah atau konvensional adalah pilihan masing-masing pribadi.


MiSSION Syariah dari Manulife

Nah, kaitannya dengan produk asurasi, kebetulan sekali hari Jumat, 18 Desember 2020 lalu saya mengikuti virtual blogger gathering yang diselenggarakan oleh Manulife Indonesia. 


Siapa yang tidak mengenal Manulife Indonesia, sebuah perusahaan asuransi terkemuka yang didirikan pada tahun 1985. 


blogger gathering bersama Manulife
Blogger Gathering bareng Manulife (doc. pri)

Manulife Indonesia (PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia) adalah bagian dari Manulife Financial Corporation. Sebuah grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang beroperasi di Asia, Kanada, dan Amerika Serikat.


Dalam acara blogger gathering kali ini yang dihadiri oleh Karjadi Pranoto (Direktur dan Chief EB & Sharia Distribution, Manulife Indonesia) dan Jeffrey Kie (Chief Agency Officer Manulife Indonesia)  dibahas tentang produk asuransi syariah Manulife bernama MiSmart Insurance Solution  (MiSSION).


Manulife menyadari semakin tingginya permintaan masyarakat akan produk asuransi berbasis syariah. Sayangnya, tingkat penetrasi asuransi Syariah di Indonesia masih sangat rendah. 


Hal ini diperkuat dengan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Juli 2020, di mana tingkat penetrasi asuransi Syariah masih kurang dari 1%. Inilah yang mendorong Manulife terus berinovasi, menyediakan asuransi syariah Manulife Indonesia yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia.


MiSSION Syariah ini tidak hanya bisa diikuti oleh masyarakat muslim, namun yang non muslim pun bisa turut serta. Karena pada dasarnya MiSSION Syariah menyasar berbagai kalangan. Terutama para milenial yang membutuhkan produk asuransi jiwa dan kesehatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.


Kelebihan MiSSION Syariah


kelebihan MiSSION Syariah
MiSSION Syariah dari Manulife (sumber : Manulife)


1. Berbasis Syariah

MiSSION Syariah tidak hanya memberikan keamanan finansial bagi pemegang polis dan keluarganya saja. Namun juga berdasarkan prinsip saling menolong dan berbagi risiko antar nasabah.


konsep dalam asuransi Syariah
Konsep Asuransi Syariah (sumber : Manulife)


Sehingga pada saat terjadi klaim dari para nasabah, maka klaim tersebut dibayarkan dari manfaat dana Tabarru' yang dikelola dan diadministrasikan oleh Manulife sebagai operator yang mewakili nasabah. 


2. Memberi solusi 3-in-1 

Selain mengedepankan prinsip syariah, MiSSION Syariah juga sekaligus menyediakan perlindungan jiwa dan investasi, dengan perlindungan kesehatan sebagai asuransi tambahan (rider).


Inilah solusi 3in1 Mission Syariah yang membedakannya dengan produk asuransi lainnya. 


solusi 3 in 1 MiSSION
Solusi 3 in 1 dari MiSSION (sumber Manulife)


asuransi kesehatan sebagai asuransi tambahan di MiSSION
Asuransi kesehatan sebagai asuransi tambahan (sumber : Manulife)


3. Dilengkapi dengan Manfaat Loyalitas 

MiSSION Syariah ini dilengkapi dengan Manfaat Loyalitas total 750% dari kontribusi dasar di tahun pertama polis, yang dibayarkan di akhir tahun ke-10 dan akhir tahun Polis ke-25.


Tentu saja ada syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh manfaat loyalitas ini. Yang secara rinci dapat dapat dilihat pada gambar / ilustrasi di bawah ini :


manfaat loyalitas pada MiSSION
Manfaat Loyalitas MiSSION (sumber : Manulife)


manfaat MiSSION
ilustrasi manfaat dari MiSSION Syariah (sumber : Manulife)


4. Kontribusi terjangkau

MiSSION ini menyasar semua kalangan. Karena berdasar survey yang dilakukan Manulife terhadap nasabah asuransi di Indonesia di saat pandemi, diperoleh hasil bahwa sebanyak 72% nasabah yang telah memiliki asuransi berencana membeli tambahan polis asuransi dalam 18 bulan ke depan. 


Oleh karena itu Manulife mengembangkan MiSSION Syariah, sebagai solusi yang sesuai untuk seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga kontribusi untuk produk ini sangat terjangkau yakni mulai dari Rp. 300.000,-  per bulan.


5. Terdaftar OJK

MiSSION Syariah ini dikeluarkan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga aman dan terpercaya


6. Jaringan layanan yang luas

Manulife ini memiliki banyak jaringan, dengan lebih dari 9.000 karyawan dan agen profesional yang tersebar di 26 kantor pemasaran. Sampai saat ini Manulife Indonesia telah melayani lebih dari 2 juta nasabah di Indonesia, dan siap melayani lebih banyak nasabah lagi.


Dengan aneka keunggulan yang dimiliki MiSSION Syariah ini, tepatlah jika produk asuransi ini menjadi solusi proteksi yang aman dan menguntungkan bagi masyarakat yang ingin memiliki asuransi untuk diri dan keluarga dengan tanpa meninggalkan kaidah agama.  


Jadi tunggu apa lagi, yuk rencanakan hari tua yang mandiri dan bahagia. Putus mata rantai generasi sandwich sekarang juga, bersama MiSSION Syariah dari Manulife. 

Semoga informasi saya ini bermanfaat ya, salam...


Sapti nurul hidayati
Saya seorang ibu rumah tangga dari Yogya. Blog ini saya buat untuk tempat berbagi cerita dan pengalaman tentang apa saja. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan saya. Untuk kerjasama, silakan kontak ke saptinurul (at) gmail.com

Related Posts

44 komentar

  1. Selalu salut deh sama perjuangan generasi sandwich
    Mengenai tunjangan hari tua bisa jadi ansuransi solusinya. Dan tentunya harus pilih yang terdaftar di OJK dan jenis syari`ah bisa jadi kriteria selanjutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, yang penting perencanaan yang matang untuk bekal hari tua. Apa pun bentuknya..

      Hapus
  2. Aku sendiri baru denger istilah generasi sandwich ketika follow salah satu akun Ig lembaga keuangan. Memang sedari muda usahakan punya tabungan ya mba agar tidak membebani keturunan kelak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pengelolaan keuangan harus rapi dan terencana..

      Hapus
  3. Huaaaaa saya generasi sandwich, harus membantu orang tua dan menafkahi keluarga kecil juga. Sementara penghasilan saya juga pas-pasan. Tapi tetap harus bersyukur apapun keadaannya. Perjuangan generasi sandwich itu berat banget, kecuali bagi yang penghasilan nya besar banget, lain cerita!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul..harus semangat dan pantang menyerah pokoknya.

      Hapus
  4. Mudah2an ntar klo udah tua aku ga mberatin anak2...

    Ngatur gaya hidup itu mba, yang menurutku penting bngt. Soalnya jamak terjadi, misal ga bisa kontrol pengeluaran...berapapun pemasukan...kok ya habis di akhir bulan.



    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...sebenere setiap orang tua pasti nggak ingin jadi beban anaknya. Dan anak pun ingin bisa membahagiakan orang tuanya. Idealnya begitu..yang bisa kita lakukan adalah mengupayakan. Semoga hasilnya seperti yang diharapkan. Aamiin...
      Betul banget, mengatur gaya hidup, nggak nuruti kemauan tapi berdasar kebutuhan..

      Hapus
  5. Semoga kita terbebas ya kak dari generasi sandwich ini dengan berikhtiar ikut asuransi Manulife Syariah

    BalasHapus
  6. itu yang saya tuju mba ketika saya membuka asuransi, semoga anak saya kelak tidak menjadi sandwich generation krn kelalaian ortunya gak prepare keuangan dengan baik, dan minimal kita hrs tercover asuransi tuh sampai usia anak dewasa dan bisa cari income sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mb, senyampang masih ada waktu, harus kita persiapkan dengan sungguh-sungguh..

      Hapus
  7. Baru denger istilah generasi sandwich ini meski sehari-hari ya tau ada temen yg juga ngalami hal yang sama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal sandwich tu enak ya. .generasi sandwich kok kasihan..

      Hapus
  8. Kalau lihat solusi 3 in 1-nya, ini sama dengan asuransi plus investasi unit link gitu ya, Mbak?

    BalasHapus
  9. Wohoo, kece banget nih Manulife Indonesia, punya program baru
    Ada keunggulan solusi 3-in-1 dari asuransi yang berbasis syariah.
    Nah kalo asuransi syariah gini kan bikin tenang dan hepi!

    BalasHapus
  10. aku juga sedang mencoba lepas dari generasi sandwich, semoga segera terwujud yaaa

    BalasHapus
  11. Syukurlah ya sudah banyak asuransi yang berbasis syariah. Aku tahu Manulife ini udah lama banget karena ada teman sekantor yang punya asuransi disana.

    BalasHapus
  12. Iya mikirin banget nih anak-anakku nanti jangan sampai jadi generasi sandwich karena aku Alhamdulillah tidak karena ortu selalu menanamkan pentingnya menyimpan uang dan investasi

    BalasHapus
  13. Gaya hidup yang nggak dikendalikan sejak awal memang kelak bisa menjadi bahaya bagi keluarga. Duh sedih kalau membayangkan hidup para generasi sandwich. Mengatur segalanya terutama urusan finansial selagi muda, memang penting ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul...harus dipersiapkan sejak awal untuk tabungan hari tua

      Hapus
  14. Emang berat jd generasi sandwich hehe, makanya aku berharap kelak bisa pensiun dengan banyak uang biar gak ngrepotin anak2ku huhu
    Kudu kurang2in gaya hidup yg gk penting xixixi
    Waah manulife udah ada yang syariah ya, bisa nih utk pertimbangan memiliki asuransi TFS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...iya, harus mulai diperhitungkan untuk menyiapkan tabungan hari tua

      Hapus
  15. Persiapan di hari Tua nanti memang perlu dipikirkan matang ya, karena itu sebagai modal melanjutkan menjalani kehidupan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul...selagi muda, harus pinter ngelola keuangan pribadi

      Hapus
  16. Baru tau istilah generasi sandwich padahal itu yang aku alami. Mau banget lepas dari generasi sandwich. Tfs ya Kak, jadi semakin bertekad punya bekal untuk masa tua

    BalasHapus
  17. ini tuh jadi mengingatkanku waktu awal-awal kerja dulu, salah seorang teman langsung ngasih tau untuk bikin asuransi. Awalnya males tapi dipikirin lagi lumayan juga ini termasuk untuk mempersiapkan hari tuakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb, sudah bener ini. Ibarat sedia payung sebelum hujan..

      Hapus
  18. baru denger istilah generasi sandwich di sini. ternyata suamiku termasuk generasi sandwich dong. dan banyak lagi orang lain. investasi syariah memang dibutuhkan buat mengatur keuangan secara islami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb, bisa jadi pilihan yang bikin hati tenang aauransi syariah ini.

      Hapus
  19. Wah keren nih Manulife, punya produk asuransi syariah. Bagus pula misinya. Dan iya banget deh, di masa kayak sekarang banyak sekali ya generasi sandwich. Aku kayaknya juga masuk. Pelajari Mission Syariah ini ah.

    BalasHapus
  20. Wah bagus banget ini yah mba solusi 3 in 1 dari MiSSION Syariah ini. Prinsip syariah sekaligus menyediakan perlindungan jiwa dan investasi, dengan perlindungan kesehatan sebagai asuransi tambahan. Komplit banget ini.

    BalasHapus
  21. Yess, setuju banget. Memutus rantai generasi sandwich adalah dengan mempersiapkan tabungan untuk hari tua. Memang harus peduli dg hal ini n ini agar anak cucu kita kelak tidak kerepotan

    BalasHapus
  22. Sedihnya jadi generasi sandwich itu, kadang serasa diimpit kebutuhan keluarga inti maupun orangtua kita, bahkan tak jarang saudara juga. Makanya perlu bikin planning keuangan yang baik agar sejarah tidak terulang pada anak kita. Biarlah kita yang berpayah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak...wujud kasih sayang kita ke anak cucu juga. Semua sudah kita siapkan dengan baik..

      Hapus

Posting Komentar

Popular

Subscribe Our Newsletter