Kisah Inspiratif Usaha Catering Asriwiji

Hari telah siang ketika saya memutuskan untuk berangkat ke Jogja City Mall (JCM) untuk melihat Festival UMKM Sembada 3. 

Festival UMKM sembada 3
Festival UMKM Sembada (doc.pri)

Saya memang menyempatkan datang ke sana. Untuk bertemu dengan seorang kawan yang kebetulan menjadi salah satu peserta. Mbak Yatmi namanya, teman saya sesama blogger. Kebetulan kami tergabung dalam komunitas yang sama.

Awalnya saya tidak tahu kalau mbak Yatmi ini punya usaha catering. Meskipun sering berjumpa di event blogger, Mbak Yatmi jarang bercerita tentang kesibukannya di luar dunia tulis-menulis. Beberapa waktu belakangan, saya memang jarang melihat Mbak Yatmi ikut kegiatan blogger. Ketika saya menanyakan ada apa, ternyata mbak Yatmi sedang sibuk mengembangkan bisnis kulinernya.

Saya sangat antusias ingin mendengarkan kisahnya. Bagaimana awal mula dia membuka usaha dan bisa bertahan sampai sekarang. Cuma karena kesibukan masing-masing ditambah kondisi sedang pandemi, kami belum sempat bertatap muka. 

Sampai kemudian di sebuah grup blogger Mbak Yatmi menginfokan akan ada acara Gelaran Festival UMKM Sembada 3 yang berlangsung dari tanggal 3-6 Desember 2020. Di mana dalam acara tersebut, Mbak Yatmi menjadi salah satu pesertanya mewakili Forum Komunikasi (Forkom) Godean.

Saya pun tertarik untuk mengunjunginya. Di samping ingin mendengarkan ceritanya, saya juga lama nggak jalan ke mana-mana. Mendatangi sebuah pameran UMKM sepertinya oke juga. Siapa tahu banyak kisah insipiratif yang bisa menambah kekayaan jiwa.

Terlebih acara ini dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Baik untuk peserta maupun pengunjungnya. Jadi Insya Allah aman. 

Tentang Gelaran Festival UMKM Sembada 3

Menurut berita yang dilansir oleh TribunJogja.com, berdasarkan penjelasan dari Bapak Pustopo selaku Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman, Festival UMKM Sembada adalah sebuah aksi kemitraan antara pemerintah daerah dan UMKM. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemberdayaan UMKM yang selama ini telah dijalankan. Dan juga sebagai wujud apresiasi pemerintah terhadap keberadaan UMKM yang ikut menyumbang dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman. 

Denah Festival UMKM Sembada 3
Denah stand peserta Festival UMKM Sembada 3 (doc.pri)

Gelaran pameran ini bukan yang pertama. Acara kali ini merupakan yang ketiga. Secara spesifik, kegiatan ini bertujuan untuk memberi ruang dan kesempatan kepada pelaku UMKM meningkatkan kapasitasnya. Dengan memberi fasilitas dalam rangka memberi solusi permasalahan usaha, melalui kemitraan dan promosi produk.

Terdapat 64 stand yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, yang diisi oleh 143 UMKM. Dan seluruhnya merupakan UMKM dari Sleman. Kriteria stand mulai dari UMKM pemula hingga yang sudah eksis. Keduanya sengaja dibaurkan, agar yang pemula dapat ikut belajar dari yang sudah mapan. Selain itu UMKM yang mapan bisa menarik pengunjung untuk datang ke pameran.

Dalam festival ini ditampilkan produk-produk yang telah melalui proses kurasi yang ketat selama sepekan. Kurasi yang dilakukan meliputi kurasi produk maupun SDM pendukung. Untuk mendukung acara ini, diselenggarakan juga pameran daring, untuk menarik pengunjung dalam cakupan yang lebih luas. Semua produk yang dipamerkan juga dipajang di halaman daring.  

Selain itu diselenggarakan pula talkshow bagi para pelaku UMKM yang belum berkesempatan mengikuti pameran. Agar mereka dapat upgrade pengetahuan dan juga wawasan.

Asriwiji Catering, Usaha Catering Rumahan dengan Rasa Jempolan

Sekitar pukul 13.00 WIB saya sampai di JCM. Sesuai dengan perbincangan kami via WA, saya dan Mbak Yatmi janji akan bertemu di jam makan siang. Kebetulan mbak Yatmi dapat shift jaga siang. Segera saya masuk ke area pameran di JCM. Di pintu masuk, semua pengunjung dicek suhu badannya. Wajib juga memakai handsanitizer dan mengenakan masker sebelum masuk ruang pameran.

Sejenak saya melihat suasana. Puluhan stand dengan aneka jajanan dan produk unggulan dipamerkan tampak menarik perhatian. Banyak stand menarik dan unik untuk diulik. Salah satu peserta dari forkom Turi yang menampilkan aneka olahan salak. Ada es krim, dodol, hingga geplak. 

Stand dari Forkom Turi di Festival UMKM Sembada 3
Stand dari Forkom Turi (doc.pri)

Sebuah cara diversifikasi produk yang kreatif dan dapat meningkatkan nilai jual salak terutama saat panen raya. Terdapat pula stand fashion yang mengangkat tema potensi daerahnya.

Stand batik di festival umkm sembada 3
Stand fashion (doc.pri)

Setelah sibuk berkeliling sambil menikmati stand yang memamerkan produk-produknya, sampailah saya di stand Forkom Godean. Di mana Mbak Yatmi dan kawan-kawannya dari UMKM Godean menggelar produknya. Total ada 6 UMKM kuliner yang mewakili forkom Godean. Mbak Yatmi salah satunya, dengan mengusung brand usaha Asriwiji Catering.

Dalam pameran tersebut mbak Yatmi membawa contoh 2 menu unggulannya. Yakni fillet ayam saos pedas dan ayam bakar.

Di Festival UMKM Sembada 2020
Saya (pakai masker) dan Mbak Yatmi (doc.pri)

Yang berminat mencobanya boleh juga. Hanya dengan harga Rp. 15.000,00 pengunjung sudah bisa menikmati seporsi nasi hangat dengan topping fillet ayam pedas  atau ayam bakar. Saya pun kemarin sempat mencicipi menu ayam fillet saos pedas. Ayamnya empuk, dengan saos yang mantab. 

Porsinya lumayan mengenyangkan. Dikemas dalam rice bowl yang praktis untuk dinikmati di tempat atau dibawa pulang.

Saya di gelaran Frstival UMKM Sembada 3
Produk dari Asriwiji Catering yang saya coba (doc.pri)

Di pameran ini contoh menu yang dibawa oleh Asri Wiji Catering dikemas dengan rice bowl. Ini untuk memudahkan dalam menyantapnya, karena memang tujuannya untuk mengenalkan rasa. Namun jika teman-teman pesan dalam jumlah banyak,  kemasan yang digunakan adalah kotak nasi. Sehingga antara nasi dan lauknya diletakkan secara terpisah.

Tidak banyak yang berubah dari Mbak Yatmi setelah sekian lama saya tidak bertemu. Mbak Yatmi tetap ceria, santai, dan ceplas-ceplos seperti dulu. Setelah berbasa-basi sejenak kami pun mulai perbincangan. Banyak pertanyaan saya lontarkan untuk memuaskan rasa penasaran saya. 

Dan berikut hasil ngobrol-ngobrol santai saya dengan Mbak Yatmi tentang usaha catering Asri Wiji yang dirintisnya. Yang Alhamdulillah terus berkembang sampai sekarang.

Asriwiji catering di Festival UMKM Sembada 3
Asriwiji Catering (doc. Pri)

1. Merupakan Usaha Keluarga

Usaha yang dirintisnya ini merupakan usaha keluarga. Bermula dari keinginan Mbak Yatmi untuk  mengabadikan nama orang tuanya (Bu Wiji) dalam bentuk usaha. Penambahan kata Asri (yang berarti baik atau indah) di depan nama Wiji memberi makna dan harapan agar ke depannya usaha yang dirintis Mbak Yatmi ini dapat berjalan dengan baik.

Ibu dari Mbak Yatmi memang senang dan mempunyai keahlian memasak. Rasa masakan dari Ibu Wiji sangat enak sehingga banyak yang suka. Tidak heran jika banyak tetangga yang sering meminta bantuan Bu Wiji untuk memasak saat mereka punya hajat. 

Seringnya Bu Wiji dimintai tolong para tetangga untuk memasak, memberi ide Mbak Yatmi untuk mulai membuat usaha catering sendiri. Agar Bu Wiji tidak perlu ke luar rumah, namun tetap bisa memperoleh pendapatan meskipun dari rumah.

Dengan fokus melayani pesanan nasi box dengan menu masakan rumahan yang mengangkat tagline "seenak masakan ibu", di bulan April 2017 Asriwiji Catering resmi berdiri.

2. Mengandalkan pemasaran via online

Untuk mengembangkan usahanya, Mbak Yatmi memanfaatkan media online (dalam hal ini blog dan instagram) untuk memasarkan produknya. Bahkan Mbak Yatmi juga mengikuti kursus SEO demi mendongkrak pemasaran usaha cateringnya. Melalui pelatihan digital marketing yang khusus diselenggarakan untuk UMKM, Mbak Yatmi merasakan benar manfaatnya.

Blognya yang beralamat di www.nasiboxjogja.id selalu masuk halaman pertama untuk kata kunci nasi box Jogja. Sehingga tidak heran jika Mbak Yatmi banjir orderan. Pelanggan yang memesan nasi box di Asriwiji ini pun tidak hanya berasal dari Jogja, tapi juga dari luar Jogja. Yaitu dari rombongan wisatawan yang bertandang ke Jogjakarta. 

3. Fleksibel dalam harga

Sebagai bentuk layanan kepada pelanggan, Mbak Yatmi juga fleksibel dalam harga. Berapapun budget yang dimiliki pelanggannya Mbak Yatmi berusaha untuk memenuhi. Namun tentu saja dengan penyesuaian menu. Dan sejauh ini banyak pelanggan cocok dengan olahan dari Asriwiji Catering dan kembali melakukan pesanan saat mereka datang lagi ke Jogja.

4. Pantang Menyerah

Setiap usaha tentu ada pasang surutnya. Demikian pula dengan usaha Asriwiji Catering. Badai pandemi yang melanda Indonesia jelas berdampak langsung kepada usahanya. Apalagi pelanggannya kebanyakan dari rombongan wisatawan.

Pandemi ini menyebabkan wisatawan yang datang ke Jogja turun drastis. Akibatnya selama beberapa waktu Asriwiji Catering sepi pembeli. Mbak Yatmi pun mengubah strategi dengan menyasar pelanggan dari Jogja. Asriwiji Catering kini menyediakan layanan catering makan siang untuk perkantoran dan olahan masakan untuk kenduri atau ater-ater.

Mbak Yatmi juga  berusaha terus mengembangkan relasi dengan mengikuti komunitas UMKM di wilayahnya. Dan Alhamdulillah keikutsertaan di komunitas semacam ini memberikan efek sangat positif.

Salah satunya dapat mengikuti kegiatan Festival UMKM Sembada 3 yang semuanya free. Di event ini Mbak Yatmi berharap semakin banyak yang mengenal Asriwiji catering dan menyukai cita rasa olahannya. Sehingga banyak yang mengajak kerja sama. 

Di akhir perbincangan Mbak Yatmi berpesan bagi yang ingin membuka usaha. Apapun itu usahanya, yang terpenting adalah awali semuanya dengan niat yang kuat. Sehingga ketika di tengah jalan menemui kendala yang besar, dengan mengingat niat awal ketika kita membuka usaha, kita menjadi semangat dan tidak putus asa 

Seperti Mbak Yatmi ini, yang niat awalnya memang ingin membuatkan usaha untuk sang ibu. Sehingga ketika ada kendala Mbak Yatmi tidak lantas putus asa, tapi berusaha mencari jalan keluarnya. Dan Alhamdulillah, saat ini pesanan dari kantor-kantor yang meminta disediakan makan siang mulai berdatangan. Demikian pula orang-orang yang pesan ater-ater atau ulih-ulih untuk hajatan. 

Semua terjadi karena Mbak Yatmi cepat beradaptasi dan tidak menyerah pada keadaan. Jadi bagaimana, teman-teman ingin mendirikan usaha juga? Jangan lupa luruskan dulu niatnya. Atau teman-teman pengen pesen nasi box? Kalau itu hubungi Asriwiji Catering saja, bisa lewat WA di 089623583800 atau lewat instagram @nasiboxjogja.asriwiji. Semoga sharing ini bermanfaat ya...

#dinkopukmsleman #FestivalUMKMSembada

Sapti nurul hidayati
Saya seorang ibu rumah tangga dari Yogya. Blog ini saya buat untuk tempat berbagi cerita dan pengalaman tentang apa saja. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan saya. Untuk kerjasama, silakan kontak ke saptinurul (at) gmail.com

Related Posts

16 komentar

  1. Inspirasi banget kisahnya, sangat banyak pengalaman yang di dapat

    BalasHapus
  2. Mmantep ya usahanya mba yatmi. Potensial banget untuk maju dan berkembang...soalnya sekarang masy makin mencari hal2 praktis, jadi mending pesen . aku udah pernah ketemu sama mb Yatmi ini sekali di sebuah event...ho oh, mbak e asyik diajak ngobrol.

    BalasHapus
  3. Semoga usaha katering Asriwiji makin dikenal banyak orang ditengah menjamurnya bisnis kuliner online di Jogja.

    BalasHapus
  4. Mantep. Jangkauan pasar nasi box mbak Yatmi udah sampai wisatawan luar Jogja. Sukses terus mbak Yatmi dan mbak Sapti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...sukses juga buat mb Latifah ya. .

      Hapus
    2. kerja keras dan dedikasinya memang patut ditiru..

      semoga acara seperti ini ada juga di tempat saya

      Hapus
    3. Iya, konsisten. Biasanya di setiap daerah ada. Coba hubungi dinas koperasi dan umkm

      Hapus
  5. Aku sempet mau hadir nih, penasaran juga, cuma papa daya hujan bikin pewe dirumah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini saya datang pas hari terakhir, tanggal 6. Dan Alhamdulillah pas ga hujan. Banyak sale dari peserta pameran karena sudah mau penutupan juga

      Hapus
  6. Kerja keras yang patut ditiru. Sukses terus buat mbak Yatmi.

    BalasHapus
  7. di jaman seperti saat ini qt memang hrs sebisa mungkin memanfaatkan media online. Mantep nih, salut buat mbak Yatmi

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, pemasaran digital wajib dipahami siapa saja. Termasuk UMKM yang ingin naik kelas

      Hapus

Posting Komentar

Popular

Subscribe Our Newsletter